Giat Posyandu Delima Desa Krebet
Giat Posyandu Delima Desa Krebet. Perjalanan dari Ponkesdes Krebet, Sekitar pukul 09.17 WIB, suasana sudah terlihat kemeriahannya. Warga sudah ada yang berdatangan untuk mengikuti giat tersebut. Pintu pagar masuk, juga terlihat salesgirl SUN, sebuah perusahaan makanan untuk balita dengan warna kaos merah, yang senantiasa menyapa yang hadir dalam giat tersebut.
Giat Posyandu Delima ini merupakan giat Posyandu Integrasi Layanan Primer (Posyandu ILP). ILP ini bertujuan untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat, melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. ILP ini berfokus pada tiga hal, yaitu siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, seperti Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia lebur dalam giat Posyandu Delima.
Ada 11 kader kesehatan yang bertugas dalam ILP tersebut, dengan rincian yang bertugas di Posyandu Balita terdapat 4 orang (Titi Suparni, Halimatus Sa’diyah, Tria Diana Budi, Santy Kuncara); di Usia Produktif (Posbindu) ada 4 orang (Siti Khodijah, Erlinawati, Evi Mauliatus, Rosadah); dan di Posyandu Lansia ada 3 orang (Nurhayati, Dwi Yayik, Dalipah).
Pada Posyandu Balita dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan pengukuran lingkar kepala serta pemberian makanan tambahan (PMT). Selain itu, juga terlihat ada konsultasi bagi ibu hamil atau pasca melahirkan oleh bidan Desa Krebet Avanti Roslina, A.Md.Keb.
Kemudian dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia, layanan sama yakni skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), yang membedakan hanya umurnya saja. Posbindu berfokus pada warga usia produktif (15 tahun hingga 59 tahun), sedangkan Posyandu Lansia menangani usia 60 tahun ke atas.
Jadi dalam giat tersebut, Posyandu Balita dihandle oleh bidan desa Krebet beserta kader Posyandu Balita. Sedangkan, dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia digawangi oleh perawat Desa Krebet yang dibantu dua orang mahasiswi magang dari Politeknik Kesehatan Wira Husada Nusantara Malang, yakni Yutri K. Ata Kayi dan Grasiela Mathilda Wosa, serta dibantu oleh kader Posbindu dan Posyandu Lansia.
Dalam giat Posbindu dan Posyandu Lansia itu, warga akan diberikan layanan pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah serta konsultasi kesehatan. Bagi warga yang terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), mereka akan diberikan obat untuk kebetuhan dalam beberapa hari.
Dari laporan Tim Monitoring atau yang terkenal dengan sebutan Turba PKK yang dibuat oleh Mega Crystina dan Siti Khoiriyah, diketahui bahwa target jumlah sasaran di pos tersebut: Balita sebanyak 106 yang hadir ada 45 balita. Sementara itu, dari jumlah sasaran lansia di Posyandu Delima sebanyak 25 orang.