Detail Berita

Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Poncokusumo

Setelah dibuka secara resmi oleh Kepala Puskesmas Poncokusumo dr. Wiwit Wijayati, di hari pertama, Senin (26/06), pelaksanaan Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Poncokusumo digelar.

Sembilan desa mengirimkan kadernya untuk dilatih menjadi kader SMARThealth. Kesembilan desa tersebut meliputi Wonomulyo, Belung, Karangnongko, Karanganyar, Jambesari, Dawuhan, Sumberejo, Pandansari, dan Pajaran pada hari pertama dan Delapan desa meliputi Poncokusumo, Wonorejo, Wringinanom, Gubugklakah, Ngadas, Ngadireso, Ngebruk, dan Argosuko pada hari ke dua

Perlu diketahui, bahwa wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo, mencakup 17 desa. Akan tetapi karena keterbatasan ruang pertemuan yang dimiliki Puskesmas Poncokusumo, maka pelatihan kader SMARThealth dibagi dua sesi dalam dua hari ini. Sehingga, besoknya atau hari kedua tinggal melatih yang delapan desa lagi.

Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Poncokusumo yang berada di Jalan Kusnan Marzuki No. 101 Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pelatihan kader SMARThealth ini diikuti oleh 45 kader kesehatan dari sembilan desa tersebut. Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan. 

 

Yang menarik pelatihan kader di hari pertama ini, dijumpai satu desa, yakni Pandansari,  yang mengirimkan kadernya yang terdiri dari bapak-bapak semua. Sementara itu, desa Karangnongko ada satu bapak saja, dan yang lainnya umumnya didominasi oleh ibu-ibu. Setiap desa didampingi oleh perawat desanya masing-masing.

Tampak hadir pula rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang akan melatih para kader tersebut, yang terdiri atas Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners; Kristina Dewi, A.Md.Keb; Candra Hernawan, S.Kom; dan Imam Ghozali, S.Kep. Ners.

Selain itu, ada juga asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa Ulinati, S.IP, mahasiswi magang di Sub Substansi PTM dan Keswa Herdina Arahmi dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

 

Rombongan Dinkes Kabupaten Malang tiba di Ruang Pertemuan Puskesmas Poncokusumo pada pukul 09.14 WIB, dan staf Sub Substansi PTM dan Keswa Nur Ani Sahara diberikan waktu sebentar untuk memberikan sambutan pembuka terkait Program SMARThealth.

Kemudian setelah itu, dimulai pelatihan kader kesehatan untuk diupgrade menjadi kader SMARThealth. Pertama-tama, Nur Ani Sahara memberikan wawasan tentang Posbindu SMARThealth dan menayangkan video perihal menjadi kader SMARThealth.

Nur Ani sengaja menampilkan video tersebut, agar kader kesehatan dari sembilan desa yang menjadi bakal calon kader SMARThealth mendapatkan gambaran mengenai apa saya yang harus dilakukan setelah dinobatkan menjadi kader SMARThealth.

 

Setelah pembekalan wawasan dan pengetahuan teknis dalam Posbindu SMARThealth dari Nur Ani, acara berikutnya dilanjutkan dengan praktek penggunaan alat kesehatan yang ada dalam SMARThealth Kit, seperti alat timbang badan, alat ukur tinggi badan, metlin, automatic blood pressure monitor (alat ukur tekanan darah), dan blood glucose monitoring system (alat cek kadar gula darah).

Dalam praktek ini, tidak hanya perawat desa saja yang mendampingi dalam praktek pemeriksaan kesehatan tapi juga rombongan Dinkes berpencar untuk melihat jalannya praktek yang dilakukan para kader tersebut.

Usai praktek yang memakan waktu sekitar satu jam itu, acara disambung dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Candra Hernawan. Kemudian para kader dipersilakan melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader dengan memasukkan data masing-masing dari para kader, termasuk hasil praktek pengukuran kesehatannya tadi.

Pada acara input data ini, rombongan Dinkes juga menyebar untuk mendampingi kader yang baru mulai melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader. Dari 45 kader yang mengikuti pelatihan tersebut, ada satu kader yang kurang berhasil melakukan input data. Hal ini diperkirakan karena spesifikasi handphone yang dimiliki kurang support terhadap aplikasi eKader.

Berita Lain