Detail Berita

Advokasi Dan Sosialisasi Program Posbindu SMARThealth Di Kecamatan Pagelaran

Hari Rabu (27/07/2002), Puskesmas Pagelaran menyelenggarakan advokasi dan sosialisasi program Posbindu SMARThealth dengan sasaran Camat dan para Kepala Desa yang ada lingkungan administrastif Kecamatan Pagelaran. Ada 10 desa yang diundang dalam advokasi tersebut, yaitu Sidorejo, Clumprit, Kademangan, Kanigoro, Balearjo, Banjarejo, Suwaru, Karangsuko, Brongkal, dan Pagelaran.

Kegiatan ini dipusatkan di Ruang Pertemuan Puskesmas Pagelaran yang beralamatkan di Jalan Sidorejo No. 39 Dusun Ardirejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pertemuan ini dimulai pada pukul 09.32 WIB. Master of Ceremony (MC) Fathurrohma Maulida, SKM dari Bagian Promkes Puskesmas Pagelaran mengawali dengan ucapan selamat datang kepada semua peserta yang hadir dalam advokasi dan sosialisasi, dan diteruskan dengan membacakan rangkaian susunan acara dalam pertemuan tersebut, serta memimpin doa sebelum acara lengkapnya dimulai.

 

Seluruh peserta advokasi berpose bersama

 

Setelah itu, seluruh hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh Wiji Dwi Sri Rahayu, seorang penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial Puskesmas Pagelaran. 

 

Dalam menyanyikan kedua lagu tersebut, hadirin dimohon berdiri semua. Pada saat menyanyikan lagu Mars Germas, hadirin diminta memakai gerakan dengan tangan mengepal dan kaki menghentak.

Usai menyanyikan lagu, acara berikutnya diisi dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama datang dari Kepala Puskesmas (Kapus) Pagelaran drg. Herawati. Dalam sambutannya, Kapus mengatakan bahwa program SMARThealth merupakan upaya untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Penanggulangan PTM ini jika dibebankan semuanya kepada tenaga kesehatan, Puskesmas tidak akan mampu. Jadi, semua sektor harus terlibat.

 

Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars GERMAS

 

Oleh karena itu, lanjut Kapus, hari ini Puskesmas Pagelaran menghadirkan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pagelaran untuk mengikuti advokasi dan sosialisasi ini agar bisa berbagi peran dalam mendukung dan menyukseskan program SMARThealth di desanya masing-masing.

 

Sambutan kedua disampaikan oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan ini, Paulus mengingatkan kepada hadirin bahwa angka kematian tertinggi saat ini didominasi karena jantung. Tahun 2016 Universitas Brawijaya (UB) melakukan uji coba riset mengenai masalah ini di 4 desa di Kabupaten Malang. Hasilnya, lebih dari 93 persen, warga umur 40 tahun ke atas berhasil diskrining oleh kader kesehatan terlatih  (kader SMARThealth).

Keberhasilan skrining ini yang menyebabkan Bupati Malang ingin mereplikasi program SMARThealth di 390 desa di Kabupaten Malang secara bertahap. Salah satunya hari ini, Puskesmas Pagelaran menginisiasi advokasi dan sosialiasi ini untuk mempersiapkan pelaksanaan program SMARThealth mulai tahun 2022 ini.

 

Sambutan Kepala Puskesmas Pagelarang, Kabupaten Malang

 

Bupati Malang juga sudah mengeluarkan Perbup Nomor 31 Tahun 2021, di mana di dalamnya juga dibahas perlunya keterlibatan desa-desa/kelurahan dalam mendukung implementasi program SMARThealth sesuai kemampuan desa masing-masing.

 

Selain itu, Paulus juga menyinggung perihal ODGJ. Hasil Pencanangan Kabupaten Malang Bebas Pasung di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat kemarin, juga turut disosialisasikan kepada peserta advokasi.

Sambutan ketiga diisi oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kessos) Kecamatan Pagelaran, Ali Sachson M., S.Sos. Dalam sambutannya, Kasi Kessos yang mewakili Camat Pagelaran itu, menyampaikan bahwa umumnya desa yang ada di Kecamatan Pagelaran telah diminta untuk menyisihkan anggaran dari ADD atau DD dalam mendukung program SMARThealth yang akan direplikasi di lingkungan Kecamatan Pagelaran, seperti uang transport kader, subsidi pulsa, bahan habis pakai, dan lain-lain. Dana untuk mendukung program SMARThealth dalam rangka pencegahan dan pengendalian PTM itu nantinya dipantau setiap saat agar supaya berjalan dengan baik dan sesuai dengan sasarannya.

 

                                                         
Kasi Kessos Kecamatan Pagelaran beri sambutan dan sekaligus membuka kegiatan advokasi dan sosialisasi program SMARThealth

 

Berkenaan dengan ODGJ, Kasi Kessos berceritera bahwa masalah kesehatan terkait dengan masalah budaya. Perangkat sudah berupaya menangani ODGJ namun ada sebagian keluarga yang kurang responsif.

 

Keluarga ODGJ yang dipersuasi untuk memberangkatkan ODGJ ke RSJ awalnya menyatakan bersedia, akan tetapi ketika dijemput untuk menuju ke RSJ, tiba-tiba keluarganya tidak mengizinkannya. Mereka kurang percaya kepada medis tapi lebih percaya kepada masalah supranatural, seperti dukun atau kyai yang pintar.

Ada juga keluarganya mengizinkan anggota keluarganya yang mengalami ODGJ, boleh dibawa ke RSJ tapi jangan dibawa pulang lagi setelah mendapat pengobatan di RSJ. Artinya, pihak keluarga menghendaki biar penderita ODGJ selamanya dirawat di RSJ saja.

 

Pemutaran video pelaksanaan program SMARThealth

 

Dalam kesempatan ini, Kasi Kessos menyambut baik sekali dengan adanya advokasi dan sosialisasi program SMARThealth. Karena dengan adanya program tersebut, harapan Kasi Kessos akan ada penyelesaian masalah PTM di wilayahnya.

 

Kemudian dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim”, Kasi Kessos membuka acara advokasi dan sosialisasi program SMARThealth di Kecamatan Pagelaran secara resmi dengan mengetuk meja sebanyak 3 kali. 

Sehabis sambutan dari Kasi Kessos, acara diselingi dengan peregangan yang dipimpin oleh MC. Dalam peregangan itu, hadirin diminta berdiri dan melakukan gerakan untuk melemaskan otot-ototnya sambil menyanyikan sebuah lagu anak Indonesia yang cukup populer, yaitu lagu Naik Delman.

 

Staf PTM Dinkes berikan materi perihal program SMARThealth

 

Pukul 10.03 WIB, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh staf PTM Dinkes Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, S.Kep,Ners., dengan judul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian  Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Malang.”

 

Dalam paparannya, Nur Ani memulai dengan memutarkan video pelaksanaan SMARThealth di Kabupaten Malang. Tayangan video ini merupakan gambaran yang akan dijalankan di Kecamatan Pagelaran. Kalau bertumpu pada tenaga kesehatan saja pasti tidak akan mampu melakukan skrining faktor risiko PTM. Oleh karena itu, perlu melibatkan kader kesehatan terlatih (kader SMARThealth) yang ada di desa tersebut.

Sebelum penandatanganan penggalangan komitmen mendukung kegiatan SMARThealth di Kecamatan Pagelaran, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) diajak oleh staf Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Gatot Sujono, S.St.,M.Pd untuk menengok pasien ODGJ yang sudah lepas pasung di Jalan Wachid Hasyim, Dusun Krajan, Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran.

 

                             
Penandatangan penggalangan komitmen mendukung kegiatan SMARThealth di Kecamatan Pagelaran

 

Dengan dipandu oleh penanggung jawab program Keswa Puskesmas Pagelaran, Slamet Hariadi, A.Md. Kep., staf Keswa Dinkes menuju ke lokasi yang berjarak 6,5 kilometer dari Puskesmas Pagelaran.

 

Dari kunjungan pasien yang telah mengalami ODGJ selama 30 tahun ini, staf Keswa dan Tim SMARThealth bergabung lagi dengan rombongan Dinkes Kabupaten Malang lainnya, yaitu Paulus Gatot Kusharyanto, Nur Ani Sahara, dan Rosida, SKM, dan mengobrol sebentar di ruang tamu Kapus Pagelaran.

Setelah itu, rombongan Dinkes berpamitan untuk kembali ke Kantor Dinkes dengan menggunakan mobil Kijang Innova lawas berplat nomor kendaraan warna merah.

Sumber : P2PTM Dinkes Kab Malang

Berita Lain