Detail Berita

Dinkes Kabupaten Malang Adakan Sosialisasi Program PTM dan Keswa Tahun 2022

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar sosialiasi Program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di The Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang terletak di Jalan Sengkaling No. 1 Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (21/11/2022).

Acara yang dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes diikuti sebanyak 33 peserta yang berasal dari Puskesmas se-Kabupaten Malang. Enam orang pengelola Program Keswa dan Napza Puskesmas lainnya tidak bisa hadir lantaran ada pra-survey akreditasi.

 

Sambutan dan pembukaan oleh Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

 

Dalam sambutannya, Kabid P2P mengatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh pola gaya hidup. Pada awalnya penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun kemudian bergeser ke penyakit tidak menular (PTM).

Dia menyebut, prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, hipertensi pada usia  di atas 18 tahun (25,8%), penyakit jantung koroner (PJK) usia di atas 15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal ginjal kronis (7,69%), stroke (12,1%), asma (4,8%), PPOK (3,8%), kanker (3,8%), diabetes mellitus (3,0%).

Sedangkan, beberapa faktor risiko PTM memperlihatkan, obesitas laki-lai (19,7%), obesitas perempuan (32,9%), obesitas sentral 31%), konsumsi tembakau (33,8%) yang di dalamnya termasuk penyalahgunaan Napza.

 

Peserta berpose bersama Kabid Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang

 

Menurut BNN (2009), tambah Kabid P2P, Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, baik zat yang alami maupun sintesis. “Jika zat tersebut dikonsumsi maka dapat menimbulkan perubahan fisik atau psikis serta menimbulkan ketergantunga,” tegas Kabid P2P.

“Penggunaan Napza dengan dosis yang tepat digunakan untuk kepentingan pengobatan, tetapi selama ini banyak disalahgunakan sehingga pengguna akan merasa ketergantungan dan menyebakan kerusakan fisik maupun psikis,” imbuh Awignami.

Menurutnya, bahaya Napza yaitu halusinasi, perilaku lebih agresif, gangguan kecemasan, susah konsentrasi, kesadaran menurun, dan kejang-kejang. Dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh penyalahgunaan Napza, adalah kerusakan otak, gangguan mental, depresi, hilang ingatan sehingga sulit mengenali lingkungan sekitar, dan dampak yang paling buruk adalah over dosis hingga kematian.

 

Narasumber kedua dari Dinkes Provinsi Jawa Timur
 

Mengingat pentingnya sosialisasi ini, dalam pelaksanaan pertemuan koordinasi dalam pengendalian penyalahgunaan Napza, Kabid P2P berharap nantinya pengelola Program Keswa dan Napza di 39 Puskesmas di Kabupaten Malang mendapat peningkatan kapasitas kemampuan, pemahaman dalam pengelolaan program pengendalian penyalahgunaan Napza serta tata laksana kasus pencatatan dan pelaporan program Napza.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Seksi PTM dan Keswa Dinkes ini, menghadirkan tiga narasumber. Ketiga narasumber itu adala Drs. Mohammad Khoirul, M.M dari BNN Kabupaten Malang, Syafiudin Ridwan, S.Psi, M.Psi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, dan dr. Nur Aida, Sp.KJ dari RSJ Radjiman Wediodiningrat Lawang.

Pada kesempatan itu, narasumber pertama, Mohammad Khoirul memaparkan materi “Rehabilitasi Pengguna Napza.” Dalam paparan dari narasumber pertama ini, muncul 3 penanya dari Puskesmas Turen, Puskesmas Bululawang, dan Puskesmas Pakisaji.

 

                          
Peserta Sosialisasi Program PTM dan Keswa yang diikuti pengelola Program Keswa dan Napza Puskesmas se-Kabupaten Malang

 

Narasumber kedua, Syafiudin Ridwan menguraikan sejumlah materi, yaitu “Sosialisasi Indikator Pembinaan Kesehatan Jiwa”, “Prinsip Wawancara Motivasional dan Intervensi Singkat Berdasar ASSIST”, “Form Skrining Penggunaan Napza”, “Aplikasi Simkeswa dan SiNapza.” Pada kesempatan ini, muncul 2 penanya dari Puskesmas Pakisaji dan Turen.

Usai paparan narasumber kedua, acara dilanjutkan dengan ishoma terlebih dahulu. Di deretan meja yang berada di lobby The Golden Swan Ballroom, terhidang aneka menu yang telah disediakan pihak hotel.

Meja sisi selatan, ada gado-gado dan soto ayam Madura. Lalu, meja tengah telah ditata menu makanan, yaitu nasi putih yang ditaburi bawang goreng, bihun goreng Aceh, angsio tahu, jamur telur asin, ikan balado, semur daging kentang. Sementara itu, meja sisi utara tersaji slice fruit, es sarang burung, ice tea, dan mineral water.

 

Seluruh peserta berpose bersama Kabid P2P usai penutupan di sore hari

 

Selesai ishoma, acara diteruskan dengan pemaparan materi ketiga oleh Nur Aida. Dalam paparannya, Nur Aida menjelaskan “Dasar Adiksi dan Tata Laksana,” dan pada kesempatan itu ada 2 penanya dari Puskesmas Turen dan Puskesmas Pakisaji.

Acara yang dimulai dari pukul 09.05 WIB ini, ditutup oleh Kabid P2P pada pukul 15.25 WIB. Sepeninggal para peserta sosialisasi itu, panitia penyelenggara dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, yang terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Pemegang Program Keswa Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, staf Keswa Wildan Adi Yatma, S.Psi, staf Keswa Imam Ghozali, SKep.Ners, staf PTM Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa Ulinati, S.IP, juga langsung berkemas, karena esok harinya aacara kegiatan lagi di lokasi yang sama, yaitu Pertemuan Peningkatan Kapasitas Penggunaan Injeksi Long-Acting (ILA) bagi Petugas Puskesmas Tahun 2022. 

Sumber : P2PTM Dinkes Kab Malang

 

Berita Lain