Detail Berita

Giat Perdana Posbindu PTM Di Lingkungan Yonzipur 5/ABW Kepanjen

Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang LVI Yonzipur 5 PD V/Brawijaya mengadakan giat perdana Posbindu PTM di lingkungan Batalyon Zeni Tempur 5/Arati Bhaya Wighina (Yonzipur 5/ABW) yang dipusatkan di gedung Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW, mulai pukul 10.00 WIB.

Gedung tersebut berada di dalam kompleks Yonzipur 5/ABW yang berada di Jalan Sapta Marga No. 1 Dusun Krajan RT 07 RW 06 Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi gedung ini berada di sebelah barat Seksi Kesehatan, dan berdampingan dengan Kelompok Bermain (KB) Kemuning.

 

Ketua Persit KCK bersama dokter  dan staf Dinkes Kabupaten Malang

 

Giat perdana ini menyasar 25 orang dari ibu Persit KCK Kompi B dan C pada hari ini sebagai warming up usai pelatihan peningkatan kapasitas kader Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW Kepanjen enam hari yang lalu di Army Wives Room.

Tampak hadir dalam giat itu adalah Ketua Persit KCK Cabang LVI Yonzipur 5 Ny. Suprobo Harjo Subroto, Koordinator Posbindu PTM Yonzipur 5 Ny, Suanto, dan dua staf PTM Dinkes Kabupaten Malang (Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dan Candra Hernawan, S.Kom) serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Sesuai undangan, ibu-ibu Persit akan mengunjungi gedung Posbindu PTM. Di sana, mereka akan mengikuti giat Posbindu PTM dengan mengikuti alur meja yang telah ditentukan. Begitu sampai di gedung itu, ibu-ibu Persit disambut oleh Koordinator PTM dan diberi nomor urut serta dipersilakan duduk di teras depan gedung Posbindu.

 

                                  
Ketua Persit KCK tampak menyimak Self Reporting Questionnaire 29 bersama ibu-ibu Persit di teras depan

 

Mereka akan dipanggil sesuai nomor urut antrian oleh kader Posbindu Ny. Riski yang berada di meja 1 dengan menggunakan microphone yang telah disediakan. Meja 1 ini merupakan meja pendaftaran. Di meja 1 ini, ibu-ibu Persit melakukan registrasi dengan menunjukkan KTP dan kader akan mengisikan ke dalam buku register/pencatatan Posbindu serta menuliskan identitasnya ke dalam Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR-PTM) dan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu.

Dari meja 1, ibu-ibu Persit akan bergeser ke meja 2. Meja 2 merupakan meja wawancara. Ada dua kader Posbindu di meja itu, yaitu Ny. Istain dan Ny. Madani. Kedua kader Posbindu tersebut akan melakukan skrining faktor risiko PTM dengan menggunakan KMS FR-PTM dan Kartu Skrining Kesehatan Posbindu. 

 

Suasana giat perdana Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW Kepanjen

 

Tak lupa, ibu-ibu Persit juga disuruh mengisi Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir.

Setelah itu, ibu-ibu Persit akan dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar perut oleh kader Posbindu Ny. Madani. Hasil pengukurannya akan dicatatkan di dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu.

Usai diukur, ibu-ibu Persit akan bergeser ke meja 3. Meja 3 merupakan meja pengukuran faktor risiko PTM. Di meja 3, ada kade Posbindu Ny. Candra yang siap melayani pengukuran tekanan darah ibu-ibu Persit yang hadir dalam giat Posbindu PTM tersebut. Hasil pengukurannya juga dituliskan di Kartu Skrining Kesehatan Posbindu.

 

Konseling bersama dokter di Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW Kepanjen

 

Setelah ditensi, ibu-ibu Persit akan bergeser ke sebelah timur, yaitu meja 4, yang kursinya bersebelahan dengan kursi di meja 3. Meja 4 ini merupakan meja tempat pemeriksaan faktor risiko PTM. Di meja 4 ini ada kader Posbindu Ny. Mulyadi yang akan memberikan layanan cek gula darah maupun kolesterol.

Dari meja 4, ibu-ibu Persit akan pindah ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Meja 5 merupakan meja konseling. Di meja 5 ini ada Ny. Indra Farizka yang akan memberikan konseling dan edukasi kepada ibu-ibu Persit berdasarkan hasil skrining, pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko PTM tersebut.

Ny. Indra Farizka, kebetulan adalah seorang dokter yang saban hari bertugas menjadi dokter di Puskesmas Ngajum dengan nama dr. Dyah Raras Puruhita.

Setelah dari meja 5, ibu-ibu Persit sudah boleh meninggalkan giat Posbindu PTM karena rangkaian alur pemeriksaan atau skrining faktor risiko PTM yang digelar di gedung Posbindu PTM Yonzipur 5/ABW Kepanjen telah berakhir. 


 

Sumber : P2PTM Dinkes Kab Malang

Berita Lain