Detail Berita

JENIS-JENIS VAKSIN COVID-19 DI INDONESIA

Berikut adalah 9 jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapat EUA dari BPOM :

1. Sinovac adalah yang dikembangkan oleh Sinovac Research and Development Co.,Ltd. Efikasi vaksin Covid-19 Sinovac sebesar 65,3 persen. Efek samping vaksin Sinovac menurut BPOM antara lain: nyeri, iritasi, pembengkakan, nyeri otot, dan demam. Adapun efek samping vaksin Sinovac dengan derajat berat seperti sakit kepala, gangguan di kulit atau diare.

2. Vaksin Covid-19 Bio Farma adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero). Efek samping vaksin Covid-19 Bio Farma yang dilaporkan adalah nyeri di tempat injeksi, pembengkakan, eritema, gatal, indurasi, kemerahan, menurunnya sensasi, dan warna kulit yang lebih pudar.

3. AstraZeneca adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan University of Oxford dan memiliki efikasi sebesar 62,1 persen. Efek samping vaksin Astrazeneca bersifat ringan dan sedang. Berikut efek samping vaksin AstraZeneca: nyeri, kemerahan, gatal, pembengkakan, kelelahan, sakit kepala, meriang, dan mual.

4. Sinopharm adalah didistribusikan oleh PT.Kimia Farma dengan platform inactivated virus atau virus yang dimatikan. Efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78 persen. Efek samping vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek samping lokal yang ringan. Di antaranya seperti berikut: nyeri atau kemerahan di tempat suntikan, efek samping sistemik berupa sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

5. Moderna adalah vaksin yang diproduksi oleh Moderna Incorporation, Amerika Serikatt. Efikasi vaksin Moderna sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. Efikasi vaksin Moderna kemudian menurun menjadi 86,4 persen untuk usia di atas 65 tahun. Beberapa efek samping yang paling sering dirasakan sebagai berikut: nyeri (di tempat suntikan), kelelahan, nyeri otot, nyeri sendi, dan pusing. Sementara itu, potensi gejala umum atau moderat yang muncul dapat berupa lemas, sakit kepala, menggigil, demam, dan mual.

6. Pfizer adalah vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. dan BioNTech. Efikasi ini sebesar 100 persen pada usia remaja 12-15 tahun, kemudian menurun menjadi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas. Untuk efek samping pasca-vaksinasi, sebagian besar cenderung bersifat ringan. Berikut beberapa efek samping vaksin Pfizer yang umum dilaporkan: nyeri badan di tempat bekas suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam.

7. Sputnik V adalah vaksin yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Russia. Vaksin ini digunakan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin Sputnik V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6 persen- 95,2 persen. Berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya,penggunaan Sputnik v mempunyai efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang seperti flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.

8. Janssen adalah vaksin Covid-19 yang diproduksi Johnson & Johnson. Efikasi vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen. sedangkan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen. Efek samping vaksin ini dengan tingkat keparahan ringan atau sedang seperti flu yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.

9. Convidecia adalah vaksin Covid-19 dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology. Efikasi vaksin Convidecia untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah sebesar 65,3 persen. Untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat, efikasi mencapai 90,1 persen. Efek saping vaksin ini menunjukkan reaksi ringan antara lain adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, ssakit kepala, rasa lelah, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam dan diare.

Berita Lain